PERUBAHAN PARIGI MOUTONG

PERUBAHAN PARIGI MOUTONG

Senin, 04 Februari 2013

Banyak Siswa Gunakan Narkoba

Selasa, 29 Januari 2013

Banyak Siswa Gunakan Narkoba di Kab.Parigi Moutong

**Disdik Tegaskan Akan Tindak Tegas yang Terlibat

PARIMO –  Dinas Pendidikan (Disdik) kabupaten Parimo kecolongan. Alih-alih memperbaiki mutu dan kualitas pendidikan, narkoba justru bersarang di lingkungan sekolah. Penyuluhan narkoba yang selama ini sering dilakukan di sekolah-sekolah, ternyata tak juga membuat para siswa menjauhi barang haram itu.  Buktiknya, dari tiga sekolah di wilayah utara Parimo yang dirazia oleh Pemda Parimo belum lama ini, ditemukan lebih dari 100 orang siswa positif menggunakan narkoba jenis pil koplo. Misalnya, di SMA Negeri 1 Mepanga, dari seluruh siswa yang dites urine, ditemukan 35 siswa positif menggunakan narkoba.  Hal yang sama juga terjadi di SMA 1 Bolano Lambunu dan SMA Negeri 1 Tinombo, sekitar 67  siswa positif menggunakan narkoba.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan (Disdik) Kecamatan Bolano Lambunu, Sodik Hamzah SPdi mengatakan, pihaknya tak menyangka jika siswa yang selama ini sering diberikan penyuluhan narkoba, justru terjaring razia mengunakan Narkoba.
“Penyuluhan narkoba itu sangat sering dilakukan kepada para siswa, baik oleh pihak kepolisian maupun instansi terkait, tapi ternyata diam-diam para siswa ini sudah terjerumus menggunakan narkoba, kami kecolongan,” kata Sodik Hamzah saat dikonfirmasi Radar Sulteng, belum lama ini.
Selama ini, pihak kepolisian bersama Disdik dan seluruh sekolah di wilayah itu, intens melakukan sosialisasi kepada para siswa agar menjauhi minuman keras, judi dan narkoba. Pengawasan di sekolah pun sering dilakukan “Tetapi faktanya, para siswa ini diam-diam gunakan narkoba. Ini ancaman serius bagi kita,”katanya.
Saat ini kata Sodik, 35 orang siswa yang kedapatan menggunakan narkoba itu telah dipulangkan kepada orang tua masing-masing. “Mereka tidak ditahan, tapi diberikan pembinaan,”ujarnya.
Sodik tak mengelak, jika terungkapnya para siswa yang menggunakan narkoba itu akibat lemahnya pengawasan dan pembinaan agama.
“Iya, pengawasan dan pembinaan agama ini masih kurang maksimal dilakukan,” ujarnya.
Dia mengimbau para orang tua, agar lebih mengawasai putra putrinya sehingga tidak mudah terpengaruh dengan barang haram itu.
“Para orang tua harus lebih berperan mengawasi anak-anaknya, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif, salah satunya narkoba itu,”harapnya.
Dia juga telah mengimbau kepada seluruh sekolah di wilayah itu, mulai dari tingkat SD hingga SLTA, agar mengawasi secara ketat para siswanya.
“Semua guru saya imbau  agar mengawasi seluruh siswanya, jangan sampai ada yang gunakan narkoba,” imbaunya.
Sementara, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Mepanga Yustunis MaPd menegaskan, pihaknya tidak akan mentolelir lagi siswa yang kedapatan menggunakan narkoba. Menurutnya, bagi siswa yang terbukti menggunakan narkoba, harus diberikan sanksi tegas.
“Harus ada sanksi tegas, supaya ada efek jera. Kalau terbukti menggunakan narkoba, bisa saja dikeluarkan dari sekolah,” tegasnya.
Terkait bentuk pencegahan narkoba di kalangan pelajar itu, pihaknya saat ini masih akan melakukan koordinasi dengan kepolisian dan pihak sekolah, seperti apa cara yang tepat agar para siswa tidak mudah terpengaruh terhadap barang haram itu.
“Ini masalah serius, makanya saat ini saya masih berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak sekolah, apa yang harus kita lakukan agar masalah narkoba ini dapat ditasi, khususnya di kalangan pelajar,” kata Yustinus.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar