PERUBAHAN PARIGI MOUTONG

PERUBAHAN PARIGI MOUTONG

Senin, 04 Februari 2013

Tindak Terorisme Perlu Seluruh Kekuatan Nasiona

Senin, 4 Februari 2013

Tindak Terorisme Perlu Seluruh Kekuatan Nasional

TNI-Polri Latihan Bersama

PALU – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Latihan Bersama TNI-Polri dalam rangka penindakan terhadap pelaku terorisme.  Kegiatan yang digelar selama seminggu ini, ditandai dengan upacara pembukaan latihan bersama (Latma) di halaman Makorem 132 Tadulako, Minggu (3/2).
Dalam Latma yang dikoordinir oleh BNPT ini, melibatkan 1 satuan setingkat kompi (SSK) Sat Brimob Polda Sulteng, serta 1 satuan setingkat peleton atau 2 regu personel dari Yonif 711 Raksatama dan Yonif 714 Sintuwu Maroso. Sementara para instruktur dan pemateri dalam Latma ini, berasal dari Densus 88 Anti Teror, Korps Brimob Polri, Polda Sulteng, Direktorat Zeni TNI AD, serta Komando Kewilayahan TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Bertindak selaku inspektur upacara, Kasubdit Penanggulangan Sistem Operasi Direktorat Pembinaan Kemampuan BNPT, Kombes Pol Drs Firman Fadila MH.  Dalam kesempatan itu, Firman secara khusus, membacakan amanat Kepala BNPT, Drs Ansyaad Mbai.
Penanggulangan terorisme, kata dia, harus dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh kekuatan nasional Indonesia , yakni TNI-Polri. Sementara BNPT selaku badan negara yang bertugas mengkoordinir kekuatan nasional dalam penanggulangan terorisme, memutuskan untuk mensinergikan kekuatan negara yang berada di wilayah Sulawesi Tengah, untuk penanggulangan terorisme dengan mengadakan pelatihan penindakan dengan sandi Latin III.
“Perlu disadari bahwa pelatihan yang diberikan tidak mencakup semua aspek dan bentuk metamorfosis terorisme, tetapi hanya difokuskan kepada bidang penindakan saja, mengingat keterbatasan waktu,” sebut Firman.
Nantinya, BNPT akan melakukan analisa dan evaluasi terhadap hasil pelatihan penindakan yang dilaksanakan di Palu , untuk menentukan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan pelatihan selanjutnya.  Dalam latihan kali ini, berbagai hal ingin dicapai, di antaranya adanya peningkatan kemampuan teknik anti gerilya bagi satuan pelaksana operasi penindakan terorisme jauh dari daerah pemukiman. Serta peningkatan kemampuan tugas pelaksanaan dalam operasi penindakan tindak pidana terorisme dengan korban jiwa seminimal mungkin. 
Dimulainya latihan tersebut, ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Firman Fadila kepada perwakilan peserta yang mengikuti kegiatan ini. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Sulteng, H Sudarto  bersama sejumlah pejabat BNPT, serta Polda dan Korem 132 Tadulako. Diakhir latihan nantinya, para peserta Latma akan menampilkan simulasi penanggulangan tindak pidana terorisme, yang akan dilaksanakan di Mako Brimob Polda Sulteng pada 9 Februari mendatang. (agg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar